Dekati Taliban, China Ternyata Incar Tambang Afghanistan
jpnn.com, BEIJING - Jiangxi Copper Co Ltd China mengatakan pada Senin bahwa pihaknya dan Metallurgical Corp of China (MCC) sedang memantau situasi di Afghanistan dan akan maju bekerja sama dengan tambang tembaga Mes Aynak jika memungkinkan.
Jiangxi dan MCC menyewa 30 tahun untuk tambang itu pada 2008, yang diperkirakan memiliki cadangan 11,08 juta ton tembaga. Jiangxi Copper memegang 25 persen saham dalam proyek tersebut.
"Karena situasi yang tidak stabil di Afghanistan, tambang tembaga Mes Aynak yang diinvestasikan oleh perusahaan belum mengalami konstruksi substansial," kata Zheng Gaoqing, pemimpin Jiangxi Copper, dalam pengarahan daring.
Perusahaan itu akan memantau situasi dan mendorong pembangunan proyek jika memungkinkan, katanya.
Taliban menguasai Afghanistan bulan lalu, menggulingkan pemerintah dukungan AS ketika pasukan internasional mundur dari negara itu setelah misi 20 tahun.
Mes Aynak, sekitar 40 km tenggara ibu kota, Kabul, juga merupakan situs reruntuhan Buddha kuno dan para pegiat menyerukan pelestariannya.
Sementara itu, Jiangxi juga memprioritaskan perolehan sumber daya sebagai strategi utamanya dan akan mencari tambang secara global untuk peluang investasi, menurut Zheng.
"Kenaikan harga tembaga telah membawa manfaat langsung bagi bijih perusahaan itu sendiri," kata Zheng, seraya menambahkan bahwa dia memperkirakan harga tembaga akan tetap pada level tinggi mengingat prospek optimistis untuk tenaga surya dan konsumsi energi baru.
Naiknya Taliban ke puncak kekuasaan membuka peluang bagi perusahaan China untuk menguasai sumber daya alam Afghanistan
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Berhasil Memimpin MIND ID, Hendi Prio Sabet Penghargaan
- Menteri Bahlil Sebut Muhammadiyah Bakal Kelola Tambang Milik Andaro Energy
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025