Deklamator Cilik di Hardiknas, Bacakan Puisi Seolah Untuk Ibu

“Latihannya memang lama. Ada seleksi yang juga cukup panjang,” ujarnya.
Wajar jika Putra menang dalam lomba tersebut. Sebab puisi yang dibacanya seakan dipersembahkan langsung untuk ibunya. Bagi dia, sosok bunda sangat menginpirasi. Selalu ada peran sang bunda dalam segala hal yang dia lakukan.
Meski masih kecil, dia paham bahwa seorang anak tidak ada apa-apanya tanpa peran seorang ibu. “Waktu latihan juga sama ibu dan dibantu bu guru. Pokoknya, berani saja,” katanya, lantas tersenyum.
Yang membanggakan, gelar juara kategori kelas bawah tersebut sekaligus gelar pertama bagi Putra. Dia belum pernah mengikuti lomba serupa. Foni, salah seorang guru Putra, mengungkapkan bahwa keputusan merekomendasikan anak didiknya itu untuk mengikuti lomba puisi sudah keputusan yang tepat.
“Kami melihat bahwa Putra punya talenta. Dia serius untuk mau berlatih," katanya.
Risma kagum dengan raihan prestasi yang ditorehkan Putra. Dengan postur tubuhnya yang kecil dan mungil, ternyata Putra punya kemampuan sastra dibanding dengan murid sebayanya.
"Janji sama ibu. Habis ini, harus makan yang banyak ya biar cepat besar," kata Risma. (awa/hen/jpnn)
JPNN.com SURABAYA - Senyum gembira tak kunjung pudar dari wajah Ardiansyah Putra Fathoni. Sejak pagi, bocah yang berusia tujuh tahun itu grogi lantaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah