Deklarasi Anies Capres Dorong Partai Lain Umumkan Calonnya

jpnn.com, JAKARTA - Desakan dari bawah agar koalisi Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat mendeklarasikan capres dan cawapres yang diusung dinilai sangat rasional.
Safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dengan berkeliling Indonesia, sudah seharusnya dicermati oleh koalisi tiga partai ini.
Peneliti ahi utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro mengatakan deklarasi tersebut akan menyelesaikan ketidakpastian politik.
"Supaya tidak sepihak, tidak satu partai. Ini yang menurut saya penting supaya efek ekornya lebih konkret," ujar Siti Zahro kepada awak media, Selasa (20/12).
Menurut Siti Zuhro, deklarasi yang dilakukan Koalisi Perubahan dapat mendorong partai lain untuk mendeklarasikan capres dan cawapres mereka.
"Demonstratif effect jadinya jadi mendorong, menginisiasi, tertrigger atau memotivasi partai-partai lain untuk cepat membangun koalisi dan mengerucut paslonnya,” katanya.
Siti Zuhro menjelaskan bahwa seluruh partai memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan amanat konstitusi. Partai diamanatkan mengusung pasangan capres dan cawapres.
Meski pendaftaran pasangan capres dan cawapres dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023, atau hampir satu bulan, tetapi waktu kampanye yang hanya 75 hari akan membuat sosialisasi bagi pasangan calon sangat terbatas.
Siti Zuhro mengatakan deklarasi Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres dapat mendorong partai lain untuk mengumumkan calon mereka.
- Lawan Judol dan Pinjol Ilegal, Ibas: Ciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman & Produktif
- AHY: Demokrat Ingin Pak Prabowo Terus Memimpin
- Partai Demokrat Segera Berkongres, Gustaf: Kami Mendukung AHY Jadi Ketua Umum
- Lewat Program RBN, NasDem Ajak Pemuda Mengenalkan Sistem Politik di Indonesia
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka