Deklarasi KAMI Ibarat Hanya Gigitan Semut Untuk Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi mempertanyakan langkah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh lainnya mendeklarasikan Koalisi Aksi menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Ari mempertanyakan kepentingan mendesak dilaksanakannya deklarasi KAMI dengan kondisi bangsa di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) belakangan ini.
"Saya kira akan lebih baik energi para deklarator KAMI digunakan untuk aksi nyata kemanusiaan," ujar Ari kepada jpnn.com, Selasa (4/8).
Dosen di Universitas Indonesia ini khawatir, keberadaan KAMI nantinya hanya akan berujung pada pemenuhan aspirasi orang-orang yang kecewa terhadap pemerintahan Joko Widodo.
"Rezim Jokowi memang perlu dikiritik terus agar jalannya pemerintahan semakin baik, tetapi menurut hemat saya, deklarasi KAMI adalah kemubaziran politik," ucapnya.
Pembimbing program doktoral pada pascasarjana Universitas Padjajaran ini kemudian mengemukakan sejumlah hal, untuk memperkuat argumentasinya yang menyebut deklarasi KAMI kemubaziran politik.
Antara lain, tidak ada kekuatan partai politik di dalam KAMI.
Kalaupun ada, kemungkinan didukung oleh bagian yang sangat kecil.
Keberadaan KAMI dikhawatirkan nantinya hanya akan berujung pada pemenuhan aspirasi orang-orang yang kecewa terhadap pemerintahan Joko Widodo.
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi