Deklarasi Mega-Prabowo di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang

Dikepung Bukit Sampah, Merokok Sama Saja Dengan Menghirup Bau Busuk

Deklarasi Mega-Prabowo di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang
Foto: Raka Denny/JAWA POS

Semua harus turun dari kendaraan dan terpaksa jalan kaki sejauh 2,5 kilometer menuju titik lokasi deklarasi. Di tengah terik matahari yang menyengat, ribuan orang berarak beriringan untuk melihat langsung sosok capres-cawapres yang diusung PDIP, Gerindra, dan sejumlah partai gurem itu.

"Ya, pengin lihat langsung Ibu Mega. Saya memang fanatik PDIP," ujar Marni (52), sembari terus menggandeng anak perempuannya yang masih remaja. Perempuan berjilbab bersandal jepit itu hanyalah salah satu dari ribuan kaum hawa yang ikut riuh memadati TPA Bantar Gebang.

Banyak juga kaum muda yang mengenakan atribut banteng moncong putih dan Gerindra. Mereka ini yang membuat sepanjang jalan menjadi gegap gempita dengan yel-yel yang menyanjung Mega-Pro. Fanatisme massa pengagum putri Bung Karno dan putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo menyatu di Bantar Gebang. "Kapan lagi kalau tidak sekarang, Mega-Pro harus menang," ujar Heryawan, yang mengaku pengurus ranting Gerindra di kawasan Jakarta.

Pukul 14.30 Wib, lokasi deklarasi sudah dipenuhi massa. Matahari terasa makin galak. Begitu panas. Terlebih di sana tak ada pepohonan. Yang ada hanyalah bukit-bukit sampah mengering. Di salah satu bukit yang agak merata itulah pasangan Mega-Pro dideklarasikan. Di bukit seberangnya, bendera merah-putih ukuran raksasa dihamparkan menutup sisi bukit sampah.

Deklarasi pasangan capres/cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto benar-benar dilaksanakan di tengah kepungan bukit sampah. Sesekali tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News