Deklarasi Mega-Prabowo di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang
Dikepung Bukit Sampah, Merokok Sama Saja Dengan Menghirup Bau Busuk
Minggu, 24 Mei 2009 – 17:58 WIB
Tepat pukul 15.00 Wib, Megawati disertai adik kandungnya, Guruh Soekarnoputro dan sejumlah petinggi PDIP, tiba di lokasi. Disambut histeris massa pendukung, istri Taufiq Kiemas itu menyeruak kerumunan massa, menuju panggung. Suara rancak rebana campur aduk dengan gong reok Ponorogo dan musik pengiring barongsai, menyambut Megawati. Prabowo sudah tiba beberapa menit lebih awal.
Tidak banyak seremoni. Diawali doa yang dipimpin Sekjen PDIP Pramono Anung, acara dimulai. Dilanjutkan pidato politik Prabowo. Dia hanya pidato singkat, sekitar tiga menit. Mantan Danjen Kopassus itu menyatakan kesiapannya berduet dengan Mega. "Saya siap berjuang bersama Ibu Mega. Saya siap berjuang demi rakyat Indonesia, demi kejayaan bangsa Indonesia," teriaknya lantang dari atas panggung. Tak lupa, Prabowo menggaungkan kembali pentingnya ekonomi kerakyatan.
Poin penting lain yang dikatakan Prabowo, di sana dia mengingatkan massa pendukung Mega-Pro agar menggunakan hak pilihnya pada pilpres mendatang. Ya, hanya itu yang disampaikan Prabowo. Dia sama sekali tidak menyatakan perasaannya berada di tengah-tengah bukit sampah.
Begitu pun Megawati. Pidatonya malah lebih singkat dari pasangannya itu. Barangkali hanya sekitar dua menit. Dia hanya menyampaikan rasa kebanggaannya atas membludaknya massa yang hadir. Dia pun bertanya kepada massa, apakah siap memenangkan pasangan Mega-Pro. Sontak, massa kompak menjawab, 'siaaap!'
Deklarasi pasangan capres/cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto benar-benar dilaksanakan di tengah kepungan bukit sampah. Sesekali tidak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408