Dekranasda Sumedang Tampilkan Batik Kasumedangan di KKJ dan PKJB 2022

Owner Rahayu Batik Kasumedangan Yayu Srirahayu menambahkan ada delapan motif Batik Kasumedangan yang ditampilkan, seperti Lingga, Mahkota Binokasih, Kembang Wijayakusumah, Hanjuang, Manuk Julang, Bunga teratai dan lain-lain dengan berbahan katun mori.
"Delapan motif tersebut tertuang dalam Perbup nomor 13 Tahun 2009. Bahan bakunya dari katun mori. Semakin tinggi tingkat kesulitan dan penggunaan warnanya, semakin mahal harganya," kata Yayu.
Batik Kasumedangan merupakan bagian program Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) sekaligus juga kearifan lokal warga Sumedang.
Dalam proses pewarnaannya, kata Yayu, Batik Kasumedangan tidak menggunakan bahan kimia, tetapi sudah menggunakan bahan pewarna alami yang ramah lingkungan dengan dua kali pewarnaan.
"Batik tradisional yang ecoprint, dengan pewarna alami bukan dari bahan kimia. Kita betul betul tradisional," ujarnya.
Terakhir, Yayu mengharapkan Pemda Sumedang bisa terus mendorong pemasaran produk serta memberikan bantuan modal kepada pelaku UMKM supaya meningkatkan kesejahteraannya.
"Harapannya ke depan Pemkab Sumedang terus mendukung UMKM dengan memberikan bantuan modal dan pemasaranya. Alhamdulillah, untuk saat ini pandemi sudah mereda, event sudah mulai lagi," pungkasnya (mrk/jpnn)
Dekranasda menampilkan Batik Kasumedangan dan produk-produk fashion lainnya dari empat UMKM Sumedang di KKJ dan PKJB 2022
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor