Delapan Miliar
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ketika Mao Zedong menjadi penguasa dan berhasil membangun rezim komunis pada 1949, penduduk dia harus memikirkan cara memberi makan 800 juta mulut.
Sistem ekonomi sosialis yang tertutup tidak mungkin bisa memecahkan persoalan perut orang China ini.
Karena itu, China harus membuka diri dan membuka hubungan dengan dunia internasional. Maka ketika Deng Xiao Ping berkuasa pada 1980-an ia mulai membuka ekonomi China untuk pasar internasional. Hanya dengan cara itu China bisa memberi makan penduduknya.
Penduduk dunia di mana pun sekarang ini cenderung makan terlalu banyak dan mengonsumsi segala hal dengan serakah.
Manusia lebih banyak mengonsumsi sumber daya alam, seperti hutan dan tanah, daripada sumber daya yang dapat diregenerasikan kembali oleh planet ini setiap tahun.
Konsumsi bahan bakar fosil yang berlebihan juga telah menyebabkan lebih banyak emisi karbon dioksida di atmosfer, dan bertanggung jawab atas pemanasan global.
Panas bumi yang terus meningkat akan menyebabkan semakin banyaknya bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan.
Hal ini menimbulkan ancaman krisis pangan karena tanah yang bisa ditanami semakin sempit.
Pekan ini dunia mencatat sejarah penting. Bersamaan dengan pelaksanaan KTT G20 di Bali, jumlah penduduk dunia resmi menembus angka 8 miliar.
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- 3 Kapal Perang China Berlabuh di Jakarta, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025