Delapan Perawat RSUD Kota Depok Mengundurkan diri

jpnn.com, DEPOK - Delapan perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Jawa Barat mengundurkan diri dari tenaga kesehatan.
Pasalnya, tuntutan mereka tidak bisa dipenuhi Pemkot Depok.
Direktur Umum RSUD Kota Depok, Devi Mayori membenarkan pengunduran diri delapan perawat tersebut.
Hal itu dikarenakan permintaan para perawat tersebut untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak bisa terpenuhi.
Devi mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengambangan SDM (BKPSDM) Kota Depok.
“Namun BKPSDM tidak bisa mengambil keputusan terkait permintaan delapan perawat,” ujar Devi Mayori kepada Radar Depok.
Devi Mayori menjelaskan, keputusan pengangkatan ASN kewenangan berada di Pemerintah Pusat, sehingga pusat yang memutuskan permintaan delapan perawat.
Terlebih, RSUD Kota Depok tidak pernah menjanjikan delapan perawat tersebut untuk menjadi ASN Kota Depok.
Delapan perawat RSUD Kota Depok mengundurkan diri karena ada sesuatu yang tak kunjung mereka dapatkan.
- Gubernur Melki Laka Lena Minta ASN NTT tidak Bekerja Sekadarnya
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Terbaru soal Gaji Guru PNS & PPPK, Lulusan SMA Bisa dapat Gede, Waduh
- ASN Pemkab Karawang Masuk Kerja Lebih Siang Selama Ramadan
- Kemenhan Tetapkan 787 PNS dan PPPK Jadi Komponen Cadangan, Untuk Apa?
- PPPK juga Menjadi Komcad, Harus Siap Digerakkan Kapan Saja
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun