Delapan Warga Tewas Ditembak, Polda Bantah
Kamis, 17 November 2011 – 08:33 WIB

Delapan Warga Tewas Ditembak, Polda Bantah
Korban masih berada di daerah Degewo, dan akan dicoba dilakukan evakuasi. "Tidak ada visum, sebab pelayanan kesehatan atau rumah sakit disana bukan seperti yang ada di Jayapura," ungkapnya. Murib mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi terhadap Polda Papua melalui Direktur Reskrim Polda Papua, Komisaris Besar Drs Pietrus Waine,SH, M.Hum, namun jawabanya belum ada laporan.
Baca Juga:
"Kami masih menunggu apakah alasan pihak Polda Papua atas perbuatan anggotanya yang menewaskan kedelapan warga tersebut. Komnas HAM juga menyatakan sangat mengutuk keras penembakan terhadap delapan warga sipil di lokasi tambang Paniai, karena tanpa alasan yang jelas serta tidak sesuai prosedur hukum yang berlaku," tuturnya.
Diungkapkan, sekitar seminggu sebelum terjadi kasus penembakan ini, bahwa pihaknya mendapat laporan adanya penambahan pasukan anggota Brimob dari Timika sekitar 150-200 personil melalui pesawat Trigana. "Penambahan pasukan ini juga sangatlah membuat masyarakat resah dan juga bingung dan bertanya-tanya apakah penambahan pasukan ini berarti di kabupaten paniai akan ada peperangan" Selain itu juga banyak masyarakat yang mengungsi," tandasnya.
Sementara itu Polda Papua membantah adanya anggota Brimob telah menembak hingga tewas delapan warga sipil di lokasi pendulangan emas tradisional Baya Biru - Kabupaten Paniai.
JAYAPURA- Komnas HAM menuding anggota Brimob telah menembak mati delapan warga suku Mee di Kabupaten Paniai, Papua. Kejadian tersebut saat
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung