Delegasi 60 Negara Bahas Pemulihan Pariwisata Global di Malaysia
jpnn.com, SABAH - Sekitar 1.000 delegasi dari 60 negara mengikuti Konferensi Pariwisata Dunia (WTC) 2022 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, Senin, guna membahas pemulihan pariwisata setelah pandemi global.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia Saraya Arbi melalui pernyataan mengatakan dampak luar biasa dari pandemi di seluruh dunia dan berbagai krisis terus mengganggu jalur pertumbuhan sektor pariwisata.
“Namun, ada juga peluang besar bagi kita untuk memikirkan kembali dan membayangkan kembali pariwisata untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan tidak terlalu rentan terhadap guncangan,” katanya.
Terlepas dari hambatan ekonomi global yang menantang pada 2023 dan seterusnya, menurut dia, para ahli memiliki harapan besar untuk sektor pariwisata.
Kalangan itu juga disebutnya memprediksi permintaan yang terus berlanjut beserta peluang pertumbuhan baru dan pasar khusus yang muncul akibat pandemi.
Ia memberi contoh bahwa seiring dengan berjalannya pemulihan pariwisata, batasan antara kerja, rumah, liburan dan perjalanan menjadi semakin kabur.
Kondisi seperti itu, kata Saraya, membutuhkan kolaborasi lebih besar antara pariwisata dan transportasi, kesehatan, keamanan, kota, dan sistem perkotaan menuju kelayakan hidup dan kualitas hidup yang lebih baik.
Aspek-aspek tersebut merupakan bagian dari prospek baru yang akan dibahas selama konferensi tersebut.
Sekitar 1.000 delegasi dari 60 negara mengikuti Konferensi Pariwisata Dunia (WTC) 2022 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, Senin,
- Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Komisi IX DPR RI Soroti Penembakan PMI di Malaysia, Perlu Dilakukan Perbaikan Perlindungan
- PAN Minta Penembakan PMI di Malaysia Diusut Tuntas!
- Prabowo Ingin Indonesia dan Malaysia Sinergikan Negara-Negara Asia Lainnya
- Legislator NasDem Geram, Minta Kasus PMI Ditembak di Malaysia Diusut Secara Transparan