Delegasi Indonesia Bertemu Anggota Kongres Senior AS
jpnn.com, WASHINGTON - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memimpin delegasi parlemen Indonesia melakukan pertemuan dengan anggota parlemen dari Partai Demokrat dapil Carolina Utara 4, David Price di kompleks Capitol Hill, Washington DC.
Price sendiri adalah salah seorang politikus senior Amerika anggota House Appropriations Commitee (Komisi Persetujuan Anggaran).
Perbincangan antara delegasi DPR dengan anggota kongres sejak 1987 itu, berlangsung mendalam dan luas karena terkait penguatan fungsi parlemen dalam hal budgeting dan pengawasan.
Usai pertemuan, Fahri menuturkan bahwa dalam hal anggaran dan pengawasan, di Amerika Serikat sudah jelas kalau kongres itu adalah daulat rakyat, sehingga dia (parlemen) betul-betul kuat.
"Jika melihat trasdisi di AS ini, kuat sekali karena rakyatnya betul-betul mengandalkan parlemennya untuk mengawasi pemerintahan dan keributan di parlemen adalah indikasi mereka bekerja. Beda dengan di Indonesia, kalau DPR ribut, publik sering bilang jangan diganggu pemerintah. Itu yang salah," paparnya.
Image ini yang menurut Fahri Hamzah harus dibalikan di masa yang akan akan datang.
"Kalau di sini (AS), uang itu punya rakyat karena itu yang pegang DPR-nya, dan bilamana pemerintah memerlukan anggaran, maka mereka datang ke parlemennya minta. Minta sekian, dikasih sekian, dan parlemennya berhak mempertanyakan kegunaan anggaran yang diminta pemerintah nya itu," jelas politikus dari PKS itu lagi.
Kalau parlemen merasa pemerintah tidak bisa mempertanggungjawabkan anggaran yang diterimanya, tambah Fahri, maka tidak akan dikasih sehingga tutup pemerintahnya atau government shutdown.
Parlemen Indonesia dan AS sangat berbeda dalam sistem kerja
- Sikapi PSN PIK 2: Ahmad Yohan DPR: Negara Jangan Kalah
- Kaleidoskop: Penegakan Hukum Indonesia Tahun 2024
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Kasus Rudapaksa Wanita Disabilitas di Bandung, Atalia: Pelaku Bukan 9, Tetapi 12 Orang
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani