Deltacron
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Globalisasi juga mengubah hidup kita melalui proses detradisionalisasi, penghancuran kekuatan intitusi sosial yang selama ini dianggap mapan. Institusi itu beragam, mulai dari lembaga pendidikan, perkawinan, keluarga, sampai ke level nation-state, negara bangsa, dan juga agama.
Semua lembaga tradisional itu sekarang mengalami detradisionalisasi karena globalisasi.
Globalisasi yang ditandai dengan penyatuan dunia melalui jaringan internet world-wide-web membuat dunia berada di genggaman tangan karena ada gajet dan android.
Instisusi tradisional seperti keluarga dan agama menjadi berubah karena perangkat kecil ini. Pola interaksi di keluarga antara anak dan orang tua berubah. Kasus-kasus rumah tangga seperti perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga makin banyak dan bervasiasi.
Institusi pendidikan juga mengalami detradisioanalisasi karena pengajaran harus dilakukan secara daring. Belum meratanya fasilitas internet dan masih rendahnya budaya belajar mandiri mengancam kualitas pendidikan Indonesia.
Di kampung-kampung anak-anak lebih asyik bermain game online daripada harus belajar online. Tugas-tugas sekolah lebih banyak dikerjakan oleh orang tua yang tidak bisa memaksa anaknya mengubah secara instan pola belajar dari luring menjadi daring.
Menghadapi virus global ini negara dan agama terlihat lemah. Pelarangan kegiatan keagamaan di tempat-tempat ibadah secara tradisional adalah tantangan terhadap kekuasaan tradisional agama yang akan dipertahankan dengan darah dan kematian.
Namun, kali ini institusi agama dipaksa menyerah tidak berdaya menghadapi serangan virus global.
Nama varian ini adalah Deltacron, karena varian ini merupakan paduan varian Delta dengan Omicron.
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
- Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol
- Survei Utting Research & Potensi Kejutan di Pilpres 2024
- Jalan Pintas MbS Merevolusi Sepak Bola Arab Saudi
- Antara Sinead O’Connor Si Tak Terbandingkan & Pembakar Al-Qur'an
- Tragedi Kanjuruhan & Gelak Tawa Kekuasaan