Deltamania Kritik Amos Marah

Deltamania Kritik Amos Marah
Suporter Deltras. Foto: Dok.JPNN
Sementara Persela hanya diganjar dua kartu kuning, Sukadana, Faturrahman. Tak cukup disitu kelemahan Deltras. Lini depan yang dipercayakan kepada Amos Marah dan Qischil Gandrum terlihat melempem. Sampai akhir pertandingan, tak satupun peluang gol tercipta dari dua ujung tombak tim kebanggaan Deltamania ini.

Dengan begitu, Jorg peter Steinebrunner pelatih Deltras" layak memberikan perhatian serius bagi Amos Marah. Permainan striker asal Liberia ini layak dievaluasi, lantaran tidak bisa bebrbuat banyak didepan gawang Persela. Sebagai pemain asing dengan banyak pengalaman, Amos juga kurang cerdas dalam penempatan posisi, membuat koordinasi antara dia dan Qischil Gandrum di barisan depan tak maksimal.

"Kami kecewa dengan penampilan amos marah, sebagai striker asing sebaikanya dia harus bermain lebih bagus dari pemain lokal. Tapi, dalam pertandingan tadi, dia kok hanya bisa" berdiri dan berlari. Pelatih harus mengevaluasi ini, kalau tidak, Deltras hanya bisa menang lewat penalti. Toh, masih ada Indra Setiawan pemain asli Sidoarjo yang punya kualitas cukup bagus," ujar salah seorang Deltamania asal Suko, Risky Firdaus, (19).

"Kami kecewa dengan penampilan Amos Marah. Lebih baik gunakan pemain lokal, daripada pakai pemain asing tapi kualitasnya seperti Amos. " tambah anggota Deltamania lain, asal Sidoakare, Mujis Ridho.

SIDOARJO - Ambisi Deltras Sidoarjo untuk mengobati luka selama tur Papua terwujud. Tim dengan julukan The Lobster ini" mampu mengakhiri paceklik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News