Demam Menggigil di Gayo

Demam Menggigil di Gayo
Demam Menggigil di Gayo
Selama dua kali ke Aceh saya mendapat kesan bahwa program-program PLN berjalan lancar di sana. Program mengatasi krisis listrik yang amat berat itu sudah lama selesai. Di Bireuen, Bener Meriah (ini nama kabupaten baru) sampai Takengon tidak banyak lagi listrik padam. Gangguan penyulang tinggal 2-3 sebulan. Memang masih ada loses (kebocoran listrik di perjalanan karena "menguap") yang tinggi, tapi sudah ketahuan penyebabnya: jaringan listrik 20 KV di sana terlewat panjang (140 km dari Bireuen ke Bener Meriah tanpa ada gardu induk di tengahnya). Program mengatasinya sudah siap dilaksanakan. Penyulang panjang itu akan dipotong. Listrik untuk Bener Meriah tidak akan dikirim lagi dari Bireuen, tapi diikutkan Takengon. Jaraknya hanya 40 km.

Pimpinan PLN Aceh, Pak Zulkifli, juga berhasil menggerakkan para manajer untuk memerangi tagihan macet. Aceh, sejak terjadi gejolak politik dan bencana alam, memang menderita "demam tagihan" yang akut: rakyat ogah membayar listrik. Satu per satu penyakit ini berhasil disembuhkan. Kini tinggal satu kampung yang masih sulit.

Dua hari setelah pulang dari Aceh saya ke Pangkalan Bun, Kalteng. Saya ingin bertemu teman-teman PLN Pangkalan Bun dan melihat PLTU skala kecil yang hampir selesai dibangun di sana. Di Pangkalan Bun juga terdapat penyulang yang terlewat panjang. Yakni, penyulang 240 km ke arah Sampit yang sering mengalami gangguan. Di seluruh Indonesia terlalu banyak jenis penyulang seperti ini.

Menurut teori, satu jaringan penyulang sebaiknya paling panjang hanya 30 km. Tapi, tak terhitung banyaknya penyulang yang panjangnya melebihi 100 km! Inilah salah satu penyebab seringnya mati listrik. Juga penyebab turun-naiknya tegangan yang sangat merugikan konsumen. Gerakan memerangi penyulang panjang, betapapun mahal dan sulitnya, sedang dilakukan di seluruh Indonesia.

Setahun sudah saya menjabat CEO PLN, pekan lalu. Kurang dari setahun semua provinsi di Indonesia sudah saya kunjungi. Banyak yang sudah saya kisahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News