Demam, Pegal dan Lemas Setelah Menerima Vaksin COVID-19? Virologis Bilang Begini

Demam, Pegal dan Lemas Setelah Menerima Vaksin COVID-19? Virologis Bilang Begini
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada kyai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Virologis Aluicia Anita Artarini mengatakan, tidak ada vaksin maupun obat yang tidak punya efek samping.

Karena itu, kata dosen sekolah farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, hal yang wajar apabila masyarakat mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah menerima vaksin COVID-19.

Menurutnya, tubuh memberikan respons terhadap vaksin jika terjadi demam, pegal atau badan lemas.

"Karena risiko itu selalu ada, tetapi yang dilihat ketika mau diedarkan atau tidak, rasio risiko terhadap efek yang bagusnya. Kalau obat mengobati, kalau vaksin mencegah," ujar Anita dalam bincang-bincang 'Bagaimana Proses Pembuatan Vaksin COVID-19'.

Anita menjelaskan, sebuah vaksin dapat diedarkan jika dalam proses pengujian memiliki manfaat yang lebih besar daripada efek sampingnya.

"Jadi, selama efek mencegahnya lebih besar, dari segi regulasi pasti lebih dibicarakan," ujar Anita.

Rasa pegal, demam, lemas, sakit kepala adalah efek samping yang wajar.

Tidak hanya pada vaksin COVID-19, jenis vaksin lain pun memiliki KIPI yang tidak jauh berbeda.

Virologis dari ITB bilang begini terkait efek samping demam, pegal dan lemas setelah menjalani vaksinasi COVID-19.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News