Demi 20 Juta Wisman, Konjen RI Kuching Garap Wonderful Indonesia
Tetapi, bukan spirit itu yang terlihat di Lapangan Patoka, Entikong. Semangatnya justru satu. Sama-sama demi Merah Putih. Demi Indonesia. Spirit yang dibangun, Indonesia Incorporated.
"Saya ingin border tourism Indonesia bisa seperti Belanda. Negeri Kincir Angin itu sukses mendatangkan 18 juta wisatawan. Sebanyak 13 juta di antaranya berasal dari negara tetangganya seperti Jerman, Belgia, dan Prancis. Semuanya datang lewat darat,” terang Pitana.
Kalau Eropa kejauhan, coba bandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Cross border tourism di Singapura, Malaysia, dan Thailand, selalu mengalami peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya melalui jalan darat dan jalur kereta api. Jumlahnya sangat signifikan.
Jahar Gultom, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Malaysia sudah berkomitmen untuk siap membantu Kemenpar mempromosikan pariwisata Indonesia di perbatasan. Dari paparannya, saat ini pihak KJRI di Kuching tengah gencar berpromosi di sejumlah radio ternama di Malaysia. Promosi lainnya juga mulai intens dilakukan di sejumlah media massa di Kuching.
“Karakter Kuching-Entikong itu bisa saling melengkapi. Masing-masing punya plus minus. Kuching unggul di bisnis, sedangkan Wonderful Indonesia punya keunggulan alam, natural, eksotisme dan cultural.
“Ini yang sedang kami jual lewat media-media di Kuching. Kami ingin, warga Kuching mau lebih mengeksplore Indonesia. Menjelajahi tempat-tempat eksotis di sekitar perbatasan Kalimantan Barat. Harapannya, kalau tak bisa seperti Belanda, kita tak kalah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand,” papar Jahar.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Ahli Hukum Sebut Gugatan Tanah di Daan Mogot Cacat Formal
- Arjuna Sinaga Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Berat
- Bencana Tanah Bergerak di Trenggalek Meluas, 119 Warga Mengungsi
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Waspadai Ajakan Jihad ke Suriah, Jangan Terjebak