Demi Ambil Telur Buaya, Penjaga Taman Satwa Rela Bertaruh Nyawa
Rabu, 10 Desember 2014 – 20:00 WIB
Rick mengatakan, telur ditempatkan ke dalam ember tanpa diputar, untuk meminimalkan risiko terhadap embrio di dalamnya.
"Ketika kami menggali dan mengeluarkan telur, kami akan menandainya dengan semacam indikator, untuk menandai posisi tegak-nya di mana," jelasnya.
Ia menambahkan, "Jika kami memutar telur dari posisi semula maka yang kami lakukan adalah merusak embrio di dalamnya."
Telur-telur itu akan berada di inkubator selama tiga bulan, yang suhunya tepat diatur 32 derajat Celcius.
Rick menuturkan bahwa temperatur akan menentukan jenis kelamin hewan.
"Suhu itu cukup penting untuk perkembangan embrio karena sejak awal, suhu 32 derajat yang diatur akan menghasilkan mayoritas buaya jantan," katanya.
Bertaruh nyawa untuk mendatangi kandang buaya dan mengumpulkan telur mereka adalah resiko pekerjaan yang dihadapi para penjaga satwa di Tempat Perlindungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat