Demi Anak, Neneng Minta ke Pondok Bambu
Rabu, 10 Oktober 2012 – 18:33 WIB

Demi Anak, Neneng Minta ke Pondok Bambu
JAKARTA - Setelah menghindari awak media selama ini, akhirnya tersangka kasus dugaan korupsi proyek PLTS Kemenakertrans tahun 2008, Neneng Sri Wahyuni buka suara. Istri Nazaruddin ini mengeluhkan tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggapnya bersikap diskriminatif padanya. Ia meminta agar dipindahkan dari Rumah Tahanan KPK ke Rumah Tahanan Pondok Bambu. Namun, hal tersebut tak dikabulkan KPK.
"Saya minta ke Pondok Bambu tapi enggak dikasih sama sini. Saya enggak mau pisah sama anak-anak saya," ujar Neneng usai menjalani pemeriksaan selama dua jam di KPK, Rabu sore (10/10). Wajahnya tetap ditutupi cadar saat berbicara beberapa menit dengan awak media.
Baca Juga:
Neneng tak bisa banyak bicara, karena penyidik telah memboyongnya ke mobil tahanan KPK. Ia pun tak sempat menjawab persiapannya untuk menghadapi sidangnya nanti di Pengadilan Tipikor.
Seperti yang diketahui, Neneng selaku Direktur Keuangan PT Anugerah Nusantara diduga melakukan tindak pidana korupsi sesuai dengan Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Neneng dianggap melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan dan perekonomian negara. Hukuman maksimalnya 20 tahun penjara.
JAKARTA - Setelah menghindari awak media selama ini, akhirnya tersangka kasus dugaan korupsi proyek PLTS Kemenakertrans tahun 2008, Neneng Sri Wahyuni
BERITA TERKAIT
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai