Demi Anas, KPK Sediakan Nasi Bungkus 560 Polisi
jpnn.com - JAKARTA--Kedatangan Anas Urbaningrum untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar menyita perhatian awak media massa, polisi dan pihak KPK sendiri.
Seorang Anas bisa membuat KPK harus meminta polisi menurunkan sekitar 560 personil polisi gabungan untuk pengamanan. Sejak pagi tadi para personil yang terdiri dari Sabhara dan Brimob ini sudah berdiri gagah di sekitar gedung KPK untuk menunggu Anas yang dulunya mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
Bukan hanya polisi yang terbilang repot untuk penjagaan ini, hal yang sama juga dialami para awak media massa. Sejak Kamis malam (9/1), rombongan tim dari berbagai televisi nasional sudah berjaga-jaga di sekitar gedung KPK. Demi mendapatkan momen kemungkinan Anas dijemput paksa dan ditahan KPK.
Sementara para jurnalis lainnya sudah sejak pagi tadi sudah menunggu sembari menebak-nebak langkah Anas hari ini.
Yang berbahagia atas kesibukan wartawan dan polisi ini tentu saja para penjual kopi dan makanan ringan. Pedagang kopi hilir mudik di antara ratusan orang ini dengan membawa senampan penuh kopi di gelas plastik.
"Kopi, kopi yang mesen kopi siapa aja," teriak si pedagang. Belum selesai diantarkan, suara-suara wartawan sudah ramai memesan lagi kopinya. Jajanan dan cemilan yang ada di sekitar KPK pun laris manis karena Anas.
Bagaimana dengan pihak kepolisian? Jumlah personil yang diturunkan sangat banyak hanya untuk seorang Anas, tentu biaya operasional personil yang dikeluarkan pun tidak sedikit.
Namun hal ini ditampik oleh Iptu I Gede Seriana dari Polsek Setiabudi yang sudah sering berjaga-jaga di KPK. Ia menyatakan pihak kepolisian tidak mengeluarkan biaya untuk ratusan personil ini karena memang tugas polisi adalah mengamankan.
JAKARTA--Kedatangan Anas Urbaningrum untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang di Komisi Pemberantasan Korupsi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi