Demi Baiq Nuril, Rafi juga Tulis Surat untuk Presiden Jokowi
Usai Rafi membaca ulang tulisannya, untuk ke sekian kali mata Nuril memerah. Ia tidak kuasa membendung sedih dan kembali mengucurkan air mata. Suaranya seketika berubah serak menahan kecewa berlipat-lipat pada keadilan hukum di negaranya.
Apalagi saat ia mencoba menegarkan dua buah hatinya yang lain. RA yang telah duduk di kelas 1 SMA. Dan RM di kelas 1 SMP.
“Ini saatnya kalian tunjukan pada ibu kalau kalian tetap bisa semangat belajar bagaimanapun kondisi kota,” kata Nuril dengan suara terbata-bata.
Hidup Nuril dan keluarganya berangsur-angsur membaik setelah putusan PN Mataram yang menetapkan ia tidak bersalah. Hampir satu tahun kemudian persisnya beberapa hari sebelum ia mendengar kabar mengejutkan soal putusan MA terkait kasasi, dua putrinya RA dan RM meminta sesuatu.
“Ada yang mau dibuatkan kue ada pula yang minta bakso,” kisahnya.
Permintaan itu disampaikan anaknya mengingat sebentar lagi mereka akan berulang tahun. RA di tanggal 24 desember. Sedangkan RM di tanggal 2 Desember. Nuril pun menyanggupi. Ia merasa senang bisa membuatkan makanan istimewa jelang hari bahagia anak-anaknya.
“Tumben mereka minta, tapi ini seperti jadi tanda-tanda saya akan terima kabar mengejutkan ini,” ujarnya lalu mengusap air mata.
Rafi tidak paham masalah yang menjerat ibunya, Baiq Nuril, tapi dia juga ikut menulis surat untuk Presiden Jokowi.
- Surat Terbuka Diaspora Indonesia di Eropa untuk Presiden Jokowi: Bukan Akhir yang Kita Inginkan
- Wanita Emas
- Bersurat ke Presiden Jokowi, Lutfi Adukan Perbuatan AKBP Gafur
- Tokoh Agama Minta DPR Segera Mengesahkan RUU PKS
- Surat Terbuka Pekerja Seni untuk Jokowi, Dikta: Biar Didengar Pak Presiden
- Guru Pengagum Jokowi Menulis Surat Terbuka, Ada Kata Zalim dan Alam Kubur