Demi Bansos Tunai, Khawatir Muncul Klaster PT Pos

Demi Bansos Tunai, Khawatir Muncul Klaster PT Pos
Suasana kerumunan warga saat pembagian BST. Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Demi mengambil bantuan sosial tunai (BST), ratusan warga memadati Kantor PT Pos di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (22/5).

Mereka tidak mengindahkan penerapan pembatasan fisik sebagai protokol kesehatan.

Salah seorang warga yang mengantre, Lilis (39) mengaku sudah antre sejak pagi hari. Uang bantuan itu dibutuhkannya untuk menyambung hidup di tengah pandemi meski ia tahu bahwa berkerumun sangat berpotensi menyebarkan virus corona.

"Saya pasrah saja. Soalnya butuh banget uang. Sudah habis. Jadi, engga apa-apalah berdesakan juga," kata Lilis.

Warga yang mengantre di Kantor Pos itu terdiri dari mulai anak muda hingga lansia, dan ada anak-anak yang ikut. Warga tersebut mengantre untuk mendapat bantuan Rp600 ribu dari pemerintah.

Meski terpaksa mengantre berdesakan, ia berharap ke depannya ada petugas yang mengatur untuk bisa menerapkan protokol kesehatan. Karena ia tahu bantuan tersebut bakal diberikan dalam dua tahap.

"Saya berharap bulan depan tidak antre seperti ini," kata Lilis.

Warga lainnya, Atik (50) menyayangkan tidak adanya petugas yang mengatur protokol kesehatan dalam proses pembagian BST. Ia mengaku khawatir dapat tertular COVID-19 karena kerumunan itu dapat berisiko.

Demi mengambil pembagian bantuan sosial tunai, ratusan warga berdesak-desakan di Kantor Pos tak menghiraukan Corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News