Demi Bantu Tunawisma, Pekerja Kantoran Ini Banting Setir Jadi Tukang Cukur

Demi Bantu Tunawisma, Pekerja Kantoran Ini Banting Setir Jadi Tukang Cukur
Demi Bantu Tunawisma, Pekerja Kantoran Ini Banting Setir Jadi Tukang Cukur

"Saya baru saja belajar bahwa hal terkecil bisa membuat perubahan," tutur Stacey.

"Potong rambut itu satu hal, cukur jenggot butuh waktu 30 detik ... tapi mereka orang-orang yang luar biasa. Sedih bahwa orang-orang terkadang tak melihat seperti itu," akunya.

Jika kebanyakan orang berbuat sama dengannya, mereka akan berpikir secara berbeda tentang tunawisma di jalanan, katanya.

Tunawisma merasa rendah diri

Contohnya saja, Michael. Dulu ia pernah menjadi pianis konser terkemuka di dunia.

Ia belajar di London dan telah bermain di beberapa ruang konser terbesar di dunia.

Tapi belakangan ini, Michael bisa ditemukan tampil di jalanan ‘Wayside Chapel by the Sea’, New South Wales.

"Saya dulunya seorang pecandu alkohol selama 10 tahun. Saya minum selama 10 tahun tanpa henti,” ungkapnya.

Stacey Bachelor adalah manajer pemasaran senior yang menjual iklan dan sponsorship dalam dunia digital. Walau posisinya menggiurkan, pria berjenggot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News