Demi Bantu Tunawisma, Pekerja Kantoran Ini Banting Setir Jadi Tukang Cukur
Kamis, 22 Oktober 2015 – 23:17 WIB

Demi Bantu Tunawisma, Pekerja Kantoran Ini Banting Setir Jadi Tukang Cukur
Ia menceritakan, "Ketika saya kembali ke Australia, saya mabuk 24 jam 7 hari selama 10 tahun."
Perjalanan hidup Michael saat itu dipicu rasa sakit dan masa kegelapan.
Jatuhnya ke pangkuan alkohol, depresi dan tunawisma musiman adalah cerita umum di antara para klien Stacey.
Tunawisma lainnya, yakni Rusty, dulunya adalah pembalap motor akrobatik.
Sekarang ia berada di rehabilitasi dan menjadi tunawisma, tapi ia tak masalah dengan kondisi seperti itu.
Dan kemudian ada Dave, yang mengalami gangguan mental.
Bagi Stacey, kesehatan mental adalah masalah besar.
"Itu sebabnya banyak orang seperti mereka datang ke sini. Mereka benar-benar tak merasa mereka cocok di tengah masyarakat yang teratur,” ujarnya.
Stacey Bachelor adalah manajer pemasaran senior yang menjual iklan dan sponsorship dalam dunia digital. Walau posisinya menggiurkan, pria berjenggot
BERITA TERKAIT
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia