Demi Bantu Tunawisma, Pekerja Kantoran Ini Banting Setir Jadi Tukang Cukur
"Mereka pintar, mereka berbakat tapi ada sesuatu yang tak beres. Tetapi seringkali tak ada banyak bantuan," sambungnya.
Mimpi yang jadi nyata
Chrissy Ynfante mengelola hostel dan mengatakan, ia menemukan Stacey melalui persahabatan dengan ibunya.
"Ibu Stacey telah menjadi relawan sejak lama di hostel kami dan ayahnya-pun turut membantu," katanya.
"Saya mendengar bahwa ia magang dan mengatakan kepada saya bahwa salah satu mimpinya adalah untuk bisa menjadi seorang tukang cukur bagi para tunawisma," ungkap Chrissy.
Stacey menjadi tukang cukur setelah menyelesaikan kursus potong rambut selama tujuh minggu di sebuah sekolah kejuruan di Sydney.
Ia pulang pada suatu hari dan mempraktekkan apa yang telah ia pelajari ke teman-temannya sampai akhirnya ia siap untuk menggunakan keterampilan itu pada kliennya, tanpa bayaran.
"Seperti yang Anda lihat, keterampilan mencukur saya tak luar biasa tetapi akan ke sana," utara Stacey.
Stacey Bachelor adalah manajer pemasaran senior yang menjual iklan dan sponsorship dalam dunia digital. Walau posisinya menggiurkan, pria berjenggot
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat