Demi Bertahan Hidup, Nissan Terpaksa Setop Produksi 14 Model
Sebagai konsekuensi, Nissan akan merasionalisasi jajaran produk global sebesar 20 persen--dari 69 menjadi kurang dari 55 model--, yang berarti ada pengurangan 14 model.
Selanjutnya Nissan akan berfokus pada segmen model inti global termasuk kendaraan segmen C dan D yang disempurnakan, kendaraan listrik, dan mobil sport.
Pabrikan Jepang ini akan memperkenalkan 12 model baru dalam 18 bulan ke depan, memperluas kehadiran di kendaraan listrik (EVs) dan mobil yang digerakkan motor listrik, termasuk e-POWER, dengan lebih dari 1 juta unit penjualan setahun pada akhir tahun fiskal 2023.
Di Jepang, Nissan akan meluncurkan dua kendaraan listrik dan empat kendaraan e-POWER lagi, meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 60 persen dari penjualan.
Memperkenalkan sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut ProPILOT di lebih dari 20 model di 20 pasar, menargetkan lebih dari 1,5 juta unit akan dilengkapi dengan sistem ini per tahun pada akhir 2023.
Dengan menerapkan rencana tersebut, Nissan bertujuan untuk mencapai margin laba operasi 5 persen dan pangsa pasar global yang berkelanjutan 6 persen pada akhir tahun fiskal 2023, termasuk kontribusi proporsional dari 50 persen perusahaan patungan ekuitasnya di China. (ant/jpnn)
Demi mempertahankan pertumbuhan bisnis, Nissan menetapkan rencana empat tahun ke depan, di antaranya menghentikan produksi 14 model mobil.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Nissan & Dongfeng Berkolaborasi, Hadirkan Sedan Listrik N7
- Penjualan Anjlok, Nissan Terpaksa Pangkas Pekerja dan Kapasitas Produksi
- Siap-Siap, Nissan Akan Meluncurkan 16 Unit Mobil Listrik Baru
- BMW Gandeng Redwood Materials Untuk Mendaur Ulang Baterai Kendaraan Listrik
- Nissan Pamer 2 Mobil Listrik yang Bisa Parkir Sendiri di GIIAS 2024
- Nissan Bersiap Uji Coba Baterai Solid State, GT-R yang Pertama Pakai?