Demi Empat Pilar, Siarkan Wayangan via Video Streaming
jpnn.com - JAKARTA - Pagelaran wayang oleh Ki Purbo Asmoro dengan cerita "Bima Suci" di lapangan terbuka kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (4/11) malam, disiarkan secara langsung ke 52 negara di dunia melalui teknologi video streaming. Acara wayangan itu digelar dalam rangka sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
"Malam ini, pertunjukkan Wayang dengan cerita "Bima Suci" oleh Ki Purbo Asmoro, kita siarkan secara langsung ke 52 negara di dunia yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris melalui teknologi video streaming," kata Ketua Panitia Pagelaran Wayang, Sugiana, di lapangan terbuka, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (4/11).
Menurutnya, salah satu metode sosialisasi Empat pilar Kebangsaan adalah dengan menggunakan seni. Sementara wayang, kata Sugiana, punya nilai moralitas yang tinggi dan bisa dijadikan media pendidikan dalam rangka memperkokoh kepribadian bangsa.
"Melalui Wayang, pesan-pesan Empat Pilar bisa disampaikan secara komprehensif dan mudah dimengerti masyarakat," tegasnya.
Di tempat yang sama, pimpinan Fraksi Partai Demokrat MPR, Anton Sukartono Suratto menjelaskan, wayang merupakan warisan nenek moyang dengan lakon yang selalu mempunyai pesan luhur soal kebaikan. "Dalam cerita "Bima Suci" terkandung pesan betapa pentingnya ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan, adil dan berkemakmuran," ujarnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pagelaran wayang oleh Ki Purbo Asmoro dengan cerita "Bima Suci" di lapangan terbuka kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi