Demi Harimau Sumatera, Bangun Pusat Rehabilitasi Satwa
Hashim Sediakan Areal Konservasi Seluas 2400 Hektar di Sumbar
Jumat, 21 Desember 2012 – 03:01 WIB
Menurut Hashim, tingginya konflik antara warga dengan kehidupan satwa liar juga turut membuat hewan-hewan khas Sumatera semakin langka. Karenanya Hashim menganggap pembangunan konservasi satwa di Sumbar itu sebagai hal mendesak.
Baca Juga:
Ditegaskannya, upaya serius perlu dilakukan untuk menyelamatkan dan melindungi satwa liar, terutama harimau Sumatera dan satwa spesies asli Sumatera lainnya. "Kami menyiapkan areal seluas 2.400 Ha. Ini akan kami gunakan khusus untuk kegiatan Pusat Rehabilitasi Satwa," sebut putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu.
Area seluas 2.400 hektar untuk konservasi itu merupakan bagian dari 28 ribu hektar lahan yang kini dikelola PT TKA. Karenanya. nantinya pusat rehabilitasi satwa itu akan dinamai Areal Konservasi Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo.
Untuk diketahui, ada delapan subspesies harimau di dunia. Tiga di antaranya ada di Indonesia yakni Harimau Bali, Harimau Jawa dan Harimau Sumatera. Harimau Bali sudah punah sejak 1940-an, sedangkan Harimau Jawa sudah dianggap punah pada 1980-an. Karenanya kini Indonesia tinggal punya Harimau Sumatera. (jpnn)
PADANG - Kelangsungan hidup Harimau Sumatera akhir-akhir ini dinilai semakin terancam seiring berkurangnya habitat bagi hewan karnivora itu. Padahal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya
- KPK Minta Warga NTB Kawal Program Makan Bergizi Gratis
- Dituduh Curang Bersama KPU, Dr.Afni: Silahkan Rakyat Siak Menilai Sendiri