Demi Hindari Penjara Seumur Hidup, Mantan Tentara Akui Tembak Mati Wartawan

Demi Hindari Penjara Seumur Hidup, Mantan Tentara Akui Tembak Mati Wartawan
Pistol. Foto: pixabay

jpnn.com, BRATISLAVA - Mantan tentara bernama Miroslav Marcek pada Senin mengaku membunuh seorang wartawan Slowakia beserta tunangannya. Kasus itu memicu protes besar-besaran yang membuat Perdana Menteri Robert Fico terpaksa mundur dari jabatannya.

Di Pengadilan Kejahatan Khusus Pezinok, Senin (13/1), Marcek mengaku bersalah. Pengakuan itu bisa membuatnya mendapatkan keringanan dari hukuman seumur hidup.

Marcek didakwa menembak mati Jan Kuciak dan tunangannya, Martina Kusnirova, pada Februari 2018 lalu. "Saya bersalah seperti yang disebutkan pasal 1," kata Marcel di pengadilan ketika ketua hakim meminta empat terdakwa untuk memberikan pernyataan atas dakwaan yang disampaikan tim jaksa.

Dua terdakwa lainnya, termasuk pengusaha Marian Kocner, menyatakan tidak bersalah. Kocner didakwa memberikan perintah pembunuhan.

Satu terdakwa lainnya, yang disebut polisi membantu Marcek melakukan pembunuhan, tidak membuat pernyataan dalam persidangan tersebut.

Kasus pembunuhan itu disikapi dengan demonstrasi besar-besaran menyangkut korupsi, yang memaksa PM Fico dan kepala kepolisian negara itu mengundurkan diri.

Beberapa pejabat tinggi kehakiman juga kemudian mundur setelah hasil penyelidikan menunjukkan bahwa mereka pernah menjalin kontak dengan Kocner, yang menjadi pokok laporan Kuciak.

Pengakuan Marcek tidak terlalu mengejutkan karena televisi Slowakia pernah melaporkan pernyataan beberapa sumber di kepolisian tahun lalu bahwa Marcek sudah mengaku bersalah saat ia menjalani pemeriksaan.

Mantan tentara bernama Miroslav Marcek pada Senin mengaku membunuh seorang wartawan Slowakia beserta tunangannya.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News