Demi Jihad, Berangkat Sendirian Bawa Tombak
Kamis, 10 November 2016 – 00:45 WIB
Salah satu caranya, dia dan para pemuda menghadang mobil yang dikendarai orang Jepang. Di tengah jalan, dia mengacungkan tombak kepada mobil yang lewat agar berhenti.
Begitu mobil berhenti, maka dilihat siapa pengemudinya dan menggeledah isi mobil.
Jika pengemudinya orang Jepang, akan diminta senjatanya. Setelah senjata diberikan, pengemudi bisa melanjutkan perjalanan.
”Biasanya saya melakukan di rel kereta api Singosari itu. Saya bawa tombak,” ujarnya.
Dengan cara seperti itulah, pejuang Indonesia bisa mendapatkan senjata api. (lid/c1/lid/sam/jpnn)
KH.M Basori Alwi Murtadlo, pengasuh Pondok Ilmu Quran (PIQ) Singosari, Malang, Jatim. Jawa Pos Radar Malang secara khusus mewawancarai pelaku sekaligus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang