Demi Keamanan, Balad Jokowi Minta Polri Melarang Aksi di Bawaslu
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh dan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) dikabarkan akan melakukan aksi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat pada 29 hingga 30 Mei 2019.
Aksi tersebut dilakukan untuk mendoakan para korban yang gugur memperjuangkan hak konstitusinya dalam aksi 21-22 Mei lalu.
BACA JUGA: Masinton: Pernyataan Provokatif Pak Amien Rais Merusak Bangunan Kebangsaan
Atas rencana aksi tersebut, Ketua Umum Balad Jokowi, M. Muchlas Rowie meminta pihak kepolisian melarang kegiatan tersebut demi kondusifitas keamanan dan kenyamanan masyarakat.
“Kami meminta kepolisian untuk melarang kegiatan tersebut, karena mengacu pada aksi-aksi sebelumnya koordinator lapangan (korlap) aksi tak mampu mengontrol massanya sendiri," tutur Muchlas dalam keterangan persnya, Rabu (29/5).
Selain itu, kata Muchlas, pada momen 29 dan 30 Mei tersebut, umat Islam tengah menjalani detik-detik ibadah yang menentukan di akhir Ramadan.
“Umat Islam pada momentum tersebut sedang khusyuknya menjalankan ibadah puasa, mereka butuh ketenangan untuk menjalankan ibadah puasa,” tegasnya.
Sebagian besar umat Islam, kata Muchlas, juga sedang mempersiapkan mudik lebaran. Jadi demi kenyamanan dan kelancaran mudik lebaran, sebaiknya acara tersebut dibatalkan.
Ketua Umum Balad Jokowi, M. Muchlas Rowie meminta pihak kepolisian melarang aksi di depan Bawaslu demi kondusifitas keamanan dan kenyamanan masyarakat.
- Bawaslu Siapkan 7.382 Pengawas TPS Untuk Pencoblosan di Kalsel
- Pengawas TPS Diingatkan Jaga 3 Hal Penting
- Bawaslu Terima Ratusan Aduan dan Temuan Dugaan Kades Tak Netral di Pilkada 2024
- PDIP Merespons Dugaan Pengerahan Kades untuk Memenangkan Paslon di Pilgub Jateng
- Bawaslu Gerebek Pertemuan Rahasia Kades se-Jateng di Hotel Semarang
- Ribuan Pengawas TPS Sudah Mulai Bekerja Awal November