Demi Keselamatan Ban Gundul, Bus Keluar

jpnn.com - BENOWO - Menjelang Lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya memeriksa kendaraan di Terminal Tambak Osowilangon (TOW). Bersama dengan pihak terkait, mereka memeriksa kelengkapan berkas, fisik, hingga peralatan keselamatan. 

Target utama operasi itu adalah bus AKAP (antarkota antarprovinsi) dan AKDP (antarkota dalam provinsi). Sejak pukul 08.00 hingga 11.00, tim memastikan bahwa tiap kendaraan umum yang masuk terminal harus sesuai dengan standar. "Bus yang masuk langsung diperiksa. Seperti jurusan Semarang, Cepu, Jepara, Purwodadi, dan Bojonegoro," jelas Kepala UPTD Terminal TOW Dishub Kota Surabaya Indera Gani kemarin (2/7). 

Kegiatan yang intens dilakukan menjelang Lebaran itu difokuskan pada bus dengan rute jauh. Sebab, jarak tempuh sangat memengaruhi kondisi fisik kendaraan. Meski begitu, toh ada saja pemilik perusahaan otobus (PO) yang nakal dan tidak memperhatikan fisik kendaraan. 

Di antara sekitar 30 bus yang terjaring operasi, 2 unit bermasalah. "Satu bus kena tilang dan satu lainnya dikeluarkan," katanya sambil menunjukkan laporan pemeriksaan. 

Saat operasi, didapati masa berlaku surat izin trayek bus Jaya Utama jurusan Surabaya-Cepu belum diperpanjang. Petugas langsung mengeluarkan surat tilang. Sedangkan bus jurusan Bojonegoro dikeluarkan dari terminal lantaran kondisi bannya tidak layak. "Ban belakangnya gundul, tapi ditambal dan dilapisi ban lagi. Bahaya itu," tegas Kasubnit Kamtib Terminal TOW Yudi Kurniawan.

Pihak Dishub Kota Surabaya ingin penumpang yang mudik selamat sampai tujuan. "Nanti, saat H-7, kami periksa lagi. Ya, lebih baik telat daripada ndak selamat," papar Plt Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyu Drajat. 

Selain kendaraan, kesehatan para kru juga diuji. Irvan, yang ikut dalam operasi itu, menyebutkan bahwa pengemudi maupun kondektur bus dites urine dan kesehatan. (bir/c11/nda)