Demi Kontestan Putri Indonesia, PDIP Jateng Galang Dukungan Peserta Rakerda

jpnn.com - SEMARANG - DPD PDIP Jawa Tengah hari ini (8/2) menggelar rapat kerja daerah (rakerda) di Semarang, Jawa Tengah. Namun, agenda internal PDIP yang diikuti 1500 kader itu tidak melulu diisi dengan hal-hal politik.
Mestinya, agenda rakerda itu adalah konsolidasi internal, termauk pelantikan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Jateng. Selain itu, agenda lainnya adalah pelantikan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Jateng.
Namun, ada yang membuat peserta rakerda PDIP membelalakkan mata karena ada pemandangan yang lain dari biasanya. Sebab, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto menghadirkan seorang perempuan tinggi semampai dengan wajah yang tentu menarik.
Namanya adalah Disma Ajeng Rastiti, kontestan Putri Indonesia 2016 yang mewakili Jawa Tengah.
Bambang yang memimpin rakerda PDIP itu lantas memanggil Dimas Ajeng naik ke panggung. Di panggung ada sejumlah tokoh PDIP.
Antara Lain Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto dan wakilnya, Ahmad Basarah, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Rencananya, Disma Ajeng yang asli Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah akan bersaing dengan kontestan Putri Indonesia dari provinsi lainnya pada 19 Februari yang akan datang.
Bambang mengatakan, Disma Ajeng merupakan sosok berprestasi yang diharapkan membawa kebanggaan tersendiri bagi Jateng atau pun Grobogan.
SEMARANG - DPD PDIP Jawa Tengah hari ini (8/2) menggelar rapat kerja daerah (rakerda) di Semarang, Jawa Tengah. Namun, agenda internal PDIP yang
- Luncurkan GRATISPOL Dalam 100 Hari Pertama, Pemprov Kaltim Tuai Apresiasi
- QRIS Simbol Kedaulatan Digital Indonesia, Hanif Dhakiri: Bukan Semata Alat Pembayaran
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Bea Cukai Sidoarjo Gelar Operasi Bersama Satpol PP, Sita 19 Ribu Batang Rokok Ilegal