Demi Kukuhkan Semangat Nasionalisme, Fraksi PKS Kembali Bikin Terobosan
jpnn.com, JAKARTA - Fraksi PKS DPR terus melakukan terobosan kreatif dalam rangka menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme generasi bangsa. Salah satunya akan menyelenggarakan lomba pidato biografi tokoh-tokoh bangsa.
Lima tokoh bangsa yang dipilih kali ini adalah KH Hasyim Asy'ari (Pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah), Bung Karno, Bung Hatta dan Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Launching Lomba dilaksanakan hari ini (Jum'at, 25/9) melalui zoominari menghadirkan sejumlah narasumber baik dari internal maupum eksternal PKS antara lain Salim Segaf Aljufri (Ketua MS PKS), Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR), Jazuli Juwaini (Ketua Fraksi PKS DPR), Miftahurrahim Syarkun (Pusat Studi Pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari) dan Abdul Mu'ti (Sekum PP Muhammadiyah).
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan lomba ini dilaksanakan agar generasi bangsa makin mengenal, mengetahui dan meneladani tokoh-tokoh bangsa yang berkontribusi dalam menghadirkan Indonesia merdeka yang teladannya mewarnai corak dan karakter kebangsaan Indonesia.
“Fraksi PKS ingin agar generasi bangsa tidak tuna sejarah dan tidak melupakan sejarah (jas merah) yang di dalamnya juga sangat kuat peran ulama (jas hijau). Maka diperlukan metoda pembelajaran, pendidikan, bahkan kampanye publik yang kreatif agar mereka tertarik mempelajari hingga meneladani para tokoh bangsa," terang Jazuli.
Apa yang Fraksi PKS lakukan selama ini, lanjut Anggota Komisi I DPR, adalah upaya untuk menumbuhkan literasi sejarah dengan fokus utama agar generasi bangsa memiliki kesadaran sejarah dan warisan tokoh-tokoh besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sehingga bukan saja paham sejarah tapi juga mengerti bagaimana harus bersikap dalam menjaga keindonesiaan.
"Indonesia ini dibangun dengan pemikiran dan gagasan yang besar dari para tokoh bangsa. Ada tokoh ummat yang sangat kuat khidmatnya seperti KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan hingga melahirkan ormas Islam terbesar NU dan Muhammadiyah yang membimbing umat Islam sebagai mayoritas di negeri ini agar memiliki karakter rahmatan lil alamin dengan paham keagamaan yang moderat (washatiyah) dan berkemajuan," ungkapnya.
Fraksi PKS juga ingin publik lebih mengenal Panglima Besar Jenderal Sudirman pemimpin perang gerilya zaman revolusi fisik, panglima besar pertama Tentara Keamanan Rakyat (cikal bakal TNI) yang berangkat dari rakyat biasa, sangat aktif di pergerakan Muhammadiyah sejak muda, dan terkenal sangat taat beragama (relijius).
Fraksi PKS ingin agar generasi bangsa tidak tuna sejarah dan tidak melupakan sejarah (jas merah) yang di dalamnya juga sangat kuat peran ulama (jas hijau).
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Rapat Bareng Kepala Baratin, Anggota Komisi IV Singgung Pengawasan Berbasis AI