Demi Kulit Kecoklatan, Keturunan Asia di Australia Abaikan Resiko Kanker Kulit

Sebuah studi baru, yang mengamati kebiasaan berjemur kaum muda Australia keturunan Asia, menunjukkan, banyak dari mereka yang memilih untuk menggelapkan kulit, dan membuat diri mereka lebih rawan terkena resiko kanker kulit.
Studi, yang dilakukan oleh Dr Ashley Day untuk gelar doktoralnya di Universitas Adelaide ini, adalah penelitian pertama yang bertujuan untuk lebih memahami perilaku kaum muda Australia keturunan Asia, terkait kebiasaan mereka yang berhubungan dengan matahari.
Dr Ashley mensurvei 140 warga Australia keturunan Asia yang berusia 18 hingga 26 tahun, selama periode 3.5 tahun.
Survei ini mengungkap, lebih dari setengah perempuan dan hampir sepertiga pria, yang disurvei, sengaja menggelapkan kulit mereka setidaknya sekali dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya, banyak dari mereka yang kulitnya benar-benar serius terbakar matahari.
"Meskipun perilaku yang berkembang sebelumnya di kalangan keturunan Asia adalah bahwa kulit yang lebih terang itu yang lebih baik, kini, ada sejumlah anak muda di kelompok ini yang menginginkan kulit lebih gelap dari warna kulit asal mereka," tutur Dr Ashley.
"Orang-orang ini melakukan kebiasaan yang membuat mereka lebih beresiko terkena kanker kulit," sebutnya.
Salah satu dari mereka yang ingin kulitnya lebih kecokelatan adalah Yi-Lynn Teh, 17 tahun, yang pindah ke Adelaide dari Malaysia tiga tahun lalu.
Sebuah studi baru, yang mengamati kebiasaan berjemur kaum muda Australia keturunan Asia, menunjukkan, banyak dari mereka yang memilih untuk menggelapkan
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?