Demi Masa Depan Anak, Orang Tua di China Berlomba Menjadi Ambisius


Namun, terlepas dari keyakinannya pada kemampuan Bobby, ketika ia mengikuti ujian masuk untuk salah satu sekolah internasional ternama di Shanghai tiga tahun lalu, Wang mengakui ia tidak yakin apakah putranya akan diterima.
"Mereka tidak mengumumkan persyaratan mereka, jadi saya harus menebak dari informasi yang dibagikan oleh ibu lain," katanya.
"Dalam ujian, penguji membawa anak-anak ke ruang kelas. Ada barang-barang yang berbeda di ruangan itu, misalnya mainan atau buku. Mereka akan mengamati bagaimana anak-anak berperilaku."
"Bobby suka membaca, ia mengambil buku, duduk dan mulai membaca."
Bobby diterima bersama dengan sekitar 20 siswa China lainnya - dari sekitar 1.200 pelamar.
Beban harapan yang besar
Dulu, sekolah bilingual internasional elit hanya terbuka untuk anak-anak warga negara asing yang tinggal di China.
Namun selama beberapa tahun terakhir, mereka mendapatkan popularitas di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Shenzhen sebagai sekolah pilihan bagi orang tua yang ambisius.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia