Demi Menang Pemilu, Erdogan Rendahkan Profesi Guru
jpnn.com, ANKARA - Recep Tayyip Erdogan menghalalkan segala cara demi mengalahkan lawan-lawannya dalam pemilihan presiden Turki. Dia bahkan sampai tega merendahkan profesi mulia seperti guru untuk menyerang rivalnya.
Dalam kampanye terakhirnya Sabtu (23/6), Erdogan menegaskan bahwa menjadi presiden bukanlah perkara mudah. Karena itu, dia mengimbau rakyat Turki kembali memilih dirinya.
Sebab, jika dibandingkan dengan lima kandidat lainnya, dia punya lebih banyak pengalaman. Sebelum menjadi presiden pada 2014, Erdogan sebelas tahun duduk di kursi PM.
”Dibutuhkan banyak pengalaman (politik) untuk menjadi presiden,” paparnya di hadapan pendukungnya.
Kalimat itu dia lontarkan untuk Muharrem Ince. Kandidat yang diusung Partai Rakyat Republik (CHP) itu adalah pesaing utama Erdogan.
Dalam kesempatan itu Erdogan menyindir profesi Ince sebelum terjun ke gelanggang politik, yakni guru olahraga. Menurutnya, seorang guru olahraga tidak akan sanggup memimpin sebuah negara.
"Menjadi guru olahraga tidak sama dengan memimpin negara," ujarnya.
Mendiskeditkan rival bukan satu-satunya cara Erdogan memastikan kemenangan. Di hari pemilihan kemarin, Minggu (24/6), dia mengerahkan aparat keamanan dalam jumlah besar ke tempat-tempat pemungutan suara. Untuk kota besar, pengamanannya berlipat ganda.
Recep Tayyip Erdogan menghalalkan segala cara demi mengalahkan lawan-lawannya dalam pemilihan presiden Turki. Dia bahkan sampai tega merendahkan profesi guru
- Honorer & ASN PPPK Desak Tambahan Gaji 2 Juta untuk Semuanya, Jangan Hanya Guru
- Info BKN soal Masa Sanggah PPPK 2024, Honorer Database BKN Simak ya
- Tambahan Gaji Guru Rp 2 Juta Tidak Merata, Ketua ASN PPPK Protes
- Disdik Biak Sediakan 251 Formasi Guru PPPK, Kamaruddin Berharap Begini
- Guru Pengin Sejahtera? Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut 3 Syarat Utama
- 5 Berita Terpopuler: Penyataan Terbaru Mendikdasmen, Guru Honorer Bakal Diangkat jadi PNS