Demi Mengubah Keadaan, Firli Rela Berjalan Kaki 16 Kilometer ke Sekolah

Firli kemudian memutuskan masuk sekolah bintara dan lulus jadi anggota polisi berpangkat Sersan.
Uniknya, meski sudah bekerja, Firli tak lantas melupakan petuah Ibu. Dia memutuskan untuk ikut kembali tes Akabri yang keempat hingga kelima kalinya, namun tetap gagal.
“Barulah kesempatan ke-6 tahun 1987, saya bisa diterima Capratar (calon prajurit Taruna),” ujar Firli.
Sejak diterima Capratar, Firli mengakui kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dan berkarier terbuka lebar.
Dia mengikuti pendidikan sebagai perwira polisi. Dari sinilah, perlahan namun pasti ia bisa menggapai bintang. Kini purnawirawan polisi bintang tiga itu dipercaya mengomandoi komisi pemberantasan korupsi (KPK).
“Perjalanan panjang dan mendengarkan nasihat ibu saya tentang pentingnya pendidikan sampai saat ini mengantarkan saya untuk berkarya kepada bangsa dan negara, mengabdi untuk ibu pertiwi, membebaskan dan membersihkan NKRI dari praktik korupsi,” tegas tandasnya.
Firli membagikan cerita di atas guna memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati setiap tanggal 2 Mei.
Dari cerita itu, dia mengajak segenap elemen bangsa agar bersama-sama mewujudkan cita-cita nasional melalui pendidikan, tak terkecuali dalam upaya menanamkan cara pandang dan budaya antikorupsi.
Ketua KPK Firli Bahuri meyakini pendidikan menjadi senjata ampuh dan utama untuk mengubah suatu keadaan.
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T
- Gubernur Jateng Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Mulai Siapkan Lahan
- Waka MPR: PAUD Nonformal Bagian tak Terpisahkan dari Peta Jalan Pendidikan
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan
- Soroti Kebijakan Pendidikan, Mercy Minta Tak Ada PHP di Daerah 3T
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak