Demi Mutu Saham, Korbankan Mutu Koran
Selasa, 16 Desember 2008 – 08:08 WIB
Perusahaan yang dibeli tidak harus yang sudah untung. Yang penting, menurut perkiraan, akan bisa untung. Bahwa kenyataannya nanti tidak untung, jangan dipikirkan benar. Akan ada jalan yang lain lagi.
Untuk membeli-membeli itu juga tidak perlu punya uang. Cukup dengan utang. Jaminannya saham Jawa Pos. Bagaimana kalau nilai saham Jawa Pos tidak cukup besar untuk menjamin utang itu? Jangan takut. Meski kekayaan Jawa Pos Rp 4 triliun, berani saja utang sampai Rp 16 triliun.
Dengan membeli-membeli tadi, kekayaan Jawa Pos yang Rp 4 triliun itu bisa jadi langsung naik menjadi lebih dari Rp 16 triliun. Bukan karena koran-koran yang dibeli tersebut memang hebat, melainkan dengan membeli-membeli tadi, harga saham Jawa Pos sendiri naik drastis. Dengan kenaikan harga saham tersebut, kekayaannya berarti juga naik.
Bahwa omzet dan labanya sebenarnya tidak terlalu naik, tidak ada hubungannya. Yang penting, angka-angkanya sudah naik. Bahwa mutu berita yang dimuat koran-koran tersebut sebenarnya tetap tidak menarik, tidak akan pernah dipersoalkan. Untuk apa mempersoalkan yang kecil-kecil begitu, kalau sudah bisa diatasi dengan cara mudah.
KORAN memang diramalkan akan mati. Tidak lama lagi. Bangkrutnya perusahaan koran terkemuka Chicago Tribune pekan lalu seolah memperkuat ramalan itu.
BERITA TERKAIT