Demi Negara, Jangan Takut dengan Ancaman
jpnn.com - TERNATE - Terbunuhnya petugas pajak di Kota Gunung Sitoli Sumatera Utara oleh wajib pajak, membuat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ternate meningkatkan kehati-hatiannya.
Kepala KPP Pratama Ternate Maluku Utara (Malut) M. Junaidi mengatakan pihaknya sebenarnya sudah ada MoU dengan Polri untuk pengamanan petugas pajak sejak tahun 2014.
“Dirjen kami sudah menandatangani MoU dengan tiga bidang di Polri, yaitu Bareskrim untuk penyelidikan kasus pajak. MoU Baharkam untuk pengamanan dan pengawalan serta Intelkam untuk kepentingan inteljen,” katanya seperti dilansir Malut Post (Grup JPNN) kemarin.
Junaidi menyatakan, jika pihaknya perlu pengawalan langsung meminta kepada Polda Malut. Dia mengaku pernah terjadi petugas KPP Pratama Ternate diancam. Namun, tidak sampai pada tindakan fisik.
Sayangnya, dia tak mau membeberkan identitas wajib pajak yang melakukan pengancaman. Waktu diancam pihaknya lebih memilih untuk mencari tahu permasalahannya.
“Kita tidak boleh kalah dengan ancaman, sepanjang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan untuk kepentingan negara kita tidak takut,” tegasnya.
Dia menambahkan dari 80 ribu wajib pajak di wilayah kerja KPP Pratama Ternate, yang aktif membayar pajak 63 ribu, sisanya mungkin sudah meninggal, tidak melapor atau karena persoalan lain.
“Wajib pajak di Kota Ternate jumlahnya 30 ribuan, kebanyakan sebagai PNS dan dari kalangan pengusaha antara 5000 sampai 6000,” ujarnya.
TERNATE - Terbunuhnya petugas pajak di Kota Gunung Sitoli Sumatera Utara oleh wajib pajak, membuat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ternate meningkatkan
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong