Demi Nurdin, PSSI Pelintir Statuta FIFA

Demi Nurdin, PSSI Pelintir Statuta FIFA
Menpora Andi Mallarangeng.
JAKARTA - Kesabaran pemerintah sudah diambang batas melihat "akal-akalan" PSSI mengatur calon ketua umum (ketum) proyeksi kongres di Tabanan, Bali, 26 Maret nanti. Karena itu, melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), langkah intervensi terhadap otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu, akan segera diambil. 

Menurut Menpora Andi Mallarangeng, keputusan Komite Pemilihan (KP) yang tidak meloloskan Arifin Panigoro dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta menjadi calon Ketum PSSI periode 2011-201 dianggap tidak tepat. Menpora juga mempertanyakan kenapa hanya duo incumbent Nurdin Halid dan Nirwan Dermawan Bakrie yang lolos verifikasi. Karena itu, pemerintah meminta KP merevisi ulang keputusan tersebut.

Menpora menyatakan, dalam melakukan verifikasi tidak semestinya KP hanya berpatokan pada statuta FIFA dan statuta PSSI. Ada perundang undangan lain yang mestinya juga menjadi referensi. Seperti Undang-Undang Sistem Keolahragaan No. 3 Tahun 2005, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan serta hasil Kongres Sepak Bola Nasional (KSN).

Andi meminta PSSI, dalam hal ini KP, untuk segera mengoreksi keputusannya. Sebab, jika menilik aturan, tak seharusnya Arifin Panigoro dan George Toisutta terpental dari bursa ketua umum. "Press conference kali ini dalam rangka merespons perkembangan terakhir kongres PSSI, dalam kaitan proses pencalonan Ketua Umum PSSI," kata Andi Mallarangeng didampingi Ketua KONI/KOI Rita Subowo, dalam jumpa pers di Kantor Menpora kemarin siang.

JAKARTA - Kesabaran pemerintah sudah diambang batas melihat "akal-akalan" PSSI mengatur calon ketua umum (ketum) proyeksi kongres di Tabanan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News