Demi Peran Ahok, Daniel Mananta Belajar Logat Belitung

Demi Peran Ahok, Daniel Mananta Belajar Logat Belitung
Daniel Manantda dalam proses syuting film A Man Called Ahok. Foto: The United Team of Art

jpnn.com, JAKARTA - Tantangan Daniel Mananta memerankan Ahok dalam film 'A Man Called Ahok' tidak hanya urusan suara. Untuk karakter bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu dia juga harus mempelajari logat khas Belitung sebagai daerah asal.

"Sulit sama dengan Ahok di bagian logat Belitung, soalnya logat Belitung ini beda dengan Melayu, jadi benar-benar harus pas," kata Daniel Mananta di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/11).

Presenter kondang itu harus susah payah belajar logat Belitung demi peran Ahok. Beruntung, dia mendapat bantuan dari salah satu sahabat Ahok yang berada di Belitung. Orang tersebut lah yang mengajarkan logat lokal hingga bahasa Khek.

"Bahasa Khek itu cara belajarnya ke Koh Aliong namanya, dia temannya Ahok. Aliong itu kebetulan masih ada toko kopi di Belitung," beber Daniel.

Dari segi suara, Daniel merasa tidak terbebani untuk meniru Ahok. Menurutnya tipikal suaranya dengan mantan bupati Belitung Timur itu nyaris sama. Apalagi Daniel memiliki suara serak sehabis menjalani operasi tenggorakan.

"Kalau suara saya rasa sudah mirip, kebetulan suara saya lumayan serak basah juga. Saya hanya butuh sepuluh menit sebelum syuting buat menyesuaikan," tutupnya. (mg3/jpnn)


Tantangan Daniel Mananta memerankan Ahok dalam film 'A Man Called Ahok' tidak hanya urusan suara, tetapi juga logat khas Belitung.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News