Demi Peringatan 100 Tahun Anzac, Kain Tenun Ini Dikebut 2500 Jam
Kain tenun ini akan diresmikan di Museum Perang Australia selama peringatan seratus tahun Perang Dunia I, pada bulan ini.
Penenun profesional duduk berdampingan di mesin tenun yang terletak di selatan Melbourne, mengerjakan karya ini selama lebih dari enam bulan agar bisa selesai tepat waktu.
Chris Cochius adalah penenun kepala.
"Kami mulai menenun pada bulan Oktober dan selesai pada hari Jumat (10/4). Pada dasarnya, kami memiliki empat tenun pada satu waktu," utaranya.
Ini adalah pengalaman yang emosional bagi Chris.
"Kata ‘kehilangan’ diulang tiga kali dalam kain tenun ini. Saya sebenarnya menenun kata itu tiga kali dan pada saat saya menenun untuk ketiga kalinya, hal itu menjadi sangat emosional, kami terperangkap dalam teks itu," tuturnya.
Sebuah kain tenun, yang dibuat selama 2.500 jam dan ditujukan untuk menghormati perjuangan para prajurit ANZAC (tentara Australia dan Selandia Baru),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'