Demi PON, Riau Belajar ke Guangzhou

Demi PON, Riau Belajar ke Guangzhou
Demi PON, Riau Belajar ke Guangzhou
"Relawan ini memang sengaja direkrut untuk membantu para tamu Asean Games. Misalnya butuh informasi jalan, peta, jadwal lomba atau apa saja. Selama 24 jam dengan sistem 3 kali ganti shift, para relawan ini akan berjaga di seluruh ruas jalan raya. Jumlahnya banyal sekali dan sampai ke kota-kota yang jadi tuan rumah cabang olahraga," jelas Pak Chong, guide yang mengantar rombongan keliling kota .

Tak mau ketinggalan, seluruh gedung-gedung tinggi di kota Guangzhou juga menyulap aksesoris mereka. Lampu-lampu hias bertemakan olahraga dan semangat persaudaraan Asia, tertulis pada dinding gedung tinggi ini. Lampu warna warni menyelimuti kota dengan indahnya. Bahkan ada satu gedung tinggi yang menyulap seluruh bangunannya dan menggantinya dengan tema ucapan selamat datang bagi atlet-atlet, ofisial dan para tamu yang berpartisipasi di Asian Games 2010.

Hampir di seluruh pusat-pusat pertokoan, pegawai hingga pelayan menggunakan baju bernuansa Asian Games. Ada pula beberapa tempat makan berkelas yang memberikan menu spesial dan rabat (potongan harga) khusus bagi para atlet dan ofisial. Pernak-pernik Asian Games dapat dengan mudahnya ditemukan termasuk di mal, perkantoran, hingga transportasi umum seperti taksi dan bis. 

"Inilah maksud kita datang kesini, untuk melihat bagaimana seharusnya persiapan menjadi tuan rumah event olahraga akbar. Kita ingin sekali agar kesadaran untuk berpartisipasi maksimal dan keikutsertaan masyarakat seperti yang terlihat di Guangzhou ini, juga bisa nantinya kita bawa pulang dan tercipta di Riau,’’ kata Ketua KONI Riau, Rusli Zainal.

Tekad ingin sukses saat menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII tahun 2012 mendatang, membuat Pengurus Besar Komite Olahraga Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News