Demi Satinah, Presiden Kirim Surat Lagi ke Arab Saudi
jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan surat resmi pada pemerintah Arab Saudi untuk memperpanjang waktu pembayaran diyat bagi Satinah (41), tenaga kerja wanita asal Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Ini disampaikan Presiden saat membuka rapat terbatas dengan sejumlah menteri di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (26/3).
"Saya sudah minta Pak Djoko Suyanto minta perpanjangan lagi. Saya kirim surat lagi agar bisa diperpanjang eksekusinya (pembayaran diyat) Insya Allah ada titik temu, kemudian bisa dibebaskan," ujar Presiden.
Presiden mengatakan pemerintah akan berusaha keras agar membebaskan Satinah dari hukuman mati. Sementara terkait diyat masih membutuhkan diskusi lebih lanjut dengan pihak pemerintah Arab Saudi.
"Mengenai tebusan atau diyat kita juga harus bicara baik-baik. Apakah kita bebaskan saja, minta tebusan berapa, yang kira-kira menjadi tidak adil atau bagaimana," sambung Presiden.
Sementara itu Menko Polhukam Djoko Suyanto mengungkapkan skema deal diyat antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi untuk Satinah sudah dibuat. Hanya saja, saat ini belum bisa disampaikan publik hingga dicapai kesepakatan.
"Nanti setelah negosiasi tim kita selesai baru disampaikan berapa deal untuk diyatnya," kata Djoko Suyanto di kompleks kantor Kepresidenan. (flo/jpnn)
JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan surat resmi pada pemerintah Arab Saudi untuk memperpanjang waktu pembayaran diyat bagi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PNBP Sektor Perikanan Tangkap Capai Rp 996,02 Miliar
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Contraflow Tol Japek Arah Cikampek Diperpanjang
- Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya