Demi Selamatkan Keluarga ke Australia, Pria Suriah Harus Bayar Rp 400 Juta
Ia khawatir, dengan menjadi teridentifikasi, hal itu akan mengarah pada pembunuhan keluarganya di Suriah.
"Sangat, sangat berbahaya di sana," ujarnya.
Ia mengatakan, jika dirinya teridentifikasi, maka hal itu menempatkan keluarganya dalam bahaya.
Ia ingin mengatakan kepada dunia bahwa rencananya untuk menyelamatkan mereka menelan biaya 40.000 dolar (atau Rp 400 juta) untuk visa dan ongkos agen.
Ia ingin menjelaskan bahwa ia bekerja paruh waktu, berpenghasilan 18 dolar (atau setara Rp 180.000) per jam.
"Sangat sulit bagi saya untuk menabung. Jika saya tak menyimpan uang ini dan saya membayar untuk program ini ... butuh bertahun-tahun agar mereka bisa datang ke sini dan kapan saja [mereka] bisa mati," ungkapnya.
Program ini merupakan salah satu bentuk bantuan komunitas yang mengutamakan aplikasi visa dengan didukung oleh sebuah organisasi masyarakat resmi seperti ‘Brotherhood of St Laurence’.
Hanya ada 500 tempat yang tersedia di seluruh Australia dan biayanya mahal.
Dalam beberapa tahun terakhir, warga Australia asal Suriah hampir putus asa menghadapi birokrasi karena berusaha untuk mendatangkan keluarga mereka
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata