Demi Tangkap Pengedar Narkoba, Australia Dirikan Saluran Telepon Hotline

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengumumkan rencana untuk mendirikan saluran telepon ‘hotline’ nasional untuk melaporkan pengedar dan pabrik narkoba di negara ini.
Kampanye "Laporkan Pengedar" telah mendapat suntikan dana 1 juta dolar (atau setara Rp 10 miliar) dan dijalankan sesuai program serupa yang dilakukan oleh lembaga ‘Crime Stoppers Victoria’.
Ini adalah rencana Pemerintah Australia yang terbaru untuk mengatasi penggunaan sabu kristal yang meningkat di seluruh negeri.
Awal tahun ini, PM Abbott mengumumkan dibentuknya Unit Sabu Nasional untuk membantu koordinasi dan mengawasi upaya pemerintah lokal, negara bagian serta federal untuk mengatasi narkoba, dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan dan penegakan hukum.
Pemerintah Australia mengatakan, melaporkan pengedar narkoba adalah bagian penting dari upaya menghentikan distirbusi barang haram tersebut.
Pemerintah Australia mengatakan, melaporkan keberadaan pengedar dan produsen sabu kristal adalah bagian penting dari upaya untuk menghentikan produksi dan distribusi narkoba.
Senator Independen dari Australia Selatan, Nick Xenophon, mengatakan, saluran ‘hotline’ ini tak akan bekerja secara efektif kecuali jika anggota masyarakat yang memberi informasi kepada polisi diberikan perlindungan.
Senator Nick mengatakan, pengedar narkoba yang berhasil ditangkap lewat pelaporan juga harus disita asetnya jika pemerintah benar-benar ingin menghentikan pasokan.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengumumkan rencana untuk mendirikan saluran telepon ‘hotline’ nasional untuk melaporkan pengedar
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya