Demi Tari Jawa, Juliet Burnett Tinggalkan Sanggar Balet Top di Australia
Keduanya menikah di tahun 1974 dan tinggal di Sydney, tapi sering berkunjung ke Indonesia karena pekerjaan ayahnya di perusahaan penerbangan Australia, Qantas.
"Bukan hanya sekali setahun, tapi kadang bisa dua sampai tiga kali setahun dan kami biasanya tinggal lama di sana," kenang Juliet.
"Itulah mengapa saya merasa seperti dibesarkan di Indonesia, karena saya punya banyak sepupu dekat ... dan meskipun tidak tinggal di sana, hubungan kami sangat kuat."
Perjumpaan Juliet dengan balet bermula dari rasa penasaran sang ibu terhadap sebuah gedung gereja yang lokasinya berjarak lima menit dari kediaman mereka di Sydney.
"Suatu kali kami melewati gedung itu dan melihat anak-anak perempuan belia keluar mengenakan baju ketat dan rok," kata Juliet.
"Ternyata aula gereja itu adalah tempat sekolah balet."
Sang ibu pun mendaftarkan Juliet dan adiknya untuk melihat ketertarikan mereka pada bidang itu.
"Ibu saya juga penasaran dan ingin tahu apakah kami mewarisi bakat menari nenek kami," ujarnya.
Penari balet Juliet Catherina Widyasari Burnett meraih penghargaan karena kontribusinya menjembatani seniman dari Australia dan Indonesia di masa depan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Menuju 70 Tahun, Marlupi Dance Academy Gelar Pertunjukan Si Kabayan
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Pertunjukan Balet 'Le Corsaire Jakarta' Digelar Selama 2 Hari
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia