Demi Tingkatkan Kerjasama, Dubes Australia Fokus ke Bisnis dan Pendidikan
Jadi, Paul melanjutkan, warga Australia berpikir bahwa mahasiswa Indonesia adalah bagian yang baik dalam kehidupan mereka.
Tapi ia tak menampik sejumlah anggapan miring yang berkembang di antara masyarakat kedua negara.
Menjawab stigma negatif tersebut, ia menyampaikan, “Jika masyarakat Indonesia punya masalah besar dengan Australia, dan sebaliknya, jika Australia begitu membenci Indonesia, lantas mengapa banyak mahasiswa Indonesia terus datang ke Indonesia, pariwisata juga terus tumbuh di antara dua negara?.”
Dubes Paul menyebut, optimisme dan pemikiran positif sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kerjasama baik yang telah dijalin dua negara tetangga ini.
“Kemanapun saya pergi, orang Indonesia selalu ramah, padahal mereka tahu saya adalah Duta Besar Australia,” ujarnya menutup pembicaraan.
Setelah kembali ke Jakarta awal Juni lalu, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, merasa optimis akan hubungan kedua negara. Bisnis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata