Demo 212 Berpotensi Ganggu Pasar Keuangan
jpnn.com - JAKARTA - Aksi demo lanjutan pada 25 November dan 2 Desember mendatang terus menjadi sorotan.
Pelaku pasar keuangan berharap kondisi dalam negeri tetap stabil baik dari sisi politik maupun ekonomi, mengingat tekanan dari eksternal begitu kuat seiring The Fed berencana menaikkan suku bunganya.
Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, persoalan dalam negeri seperti aksi demo besar-besaran, sedikit banyak bisa memberikan dampak negatif ke pasar keuangan.
"Pergerakan rupiah dipengaruhi sentimen dalam negeri dan eksternal. Sehingga, pelaku pasar keuangan berharap demo berjalan dengan damai, kalau anarkis bisa memperparah keadaan," tutur Lukman di Jakarta, Selasa (22/11).
Menurut Lukman, laju rupiah saat ini masih terbilang stabil dan diperkirakan sepekan ke depan bergerak pada kisaran level Rp 13.400 per dolar AS hingga Rp 13.500 per dolar AS.
"Fundamental kita masih dalam kondisi baik, suku bunga masih dipertahankan, inflasi juga terjaga. Kami berharap kondisi baik ini tetap terjaga," harap Lukman.(chi/jpnn)
JAKARTA - Aksi demo lanjutan pada 25 November dan 2 Desember mendatang terus menjadi sorotan. Pelaku pasar keuangan berharap kondisi dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kepala BPJPH: Sertifikasi Halal Tingkatkan Nilai Tambah Produk
- BPJS Ketenagakerjaan Gelar Social Security Summit 2024
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Bank bjb Raih Penghargaan Most Trusted Banking 2024
- Menkop ajak Mentrans Iftitah untuk Produksi Susu Segar di Kawasan Transmigrasi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM